Apa Itu Spoofing serta Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

By 20 November, 2022

Spoofing adalah salah satu kejahatan siber yang perlu diwaspadai karena dapat berpengaruh buruk pada website Anda. Kenali bahaya spoofing selengkapnya di sini.

Kecanggihan internet tidak selalu menjamin keamanan saat browsing. Kejahatan siber makin melonjak, terutama rangkaian kasus kebocoran data yang terjadi pada awal September 2022. Spoofing adalah salah satu taktik yang sering dilakukan oleh seorang hacker demi mendapatkan informasi rahasia tersebut.

Kasus spoofing di Indonesia pun melonjak per kuartal 2022. Fakta tersebut menyatakan bahwa masih banyak warganet Indonesia yang belum mengenal bahaya kejahatan siber ini. Anda tentu tidak ingin menjadi korban selanjutnya hanya karena ketidaktahuan mengenai bahaya spoofing. 

Mari simak artikel ini supaya Anda mengenal seluk-beluk spoofing dan cara mengatasinya!

Apa yang Dimaksud dengan Spoofing?

Spoofing adalah aksi penipuan yang dilakukan secara online melalui berbagai saluran internet dan komunikasi, seperti email, website, SMS, bahkan alamat IP. Pelaku spoofing biasanya menyamar sebagai orang atau organisasi terkenal untuk mengelabui Anda.

Baca Juga: Berbagai Macam Keamanan Jaringan dan Fungsinya Yang Harus Anda Pahami

Penyamaran tersebut berguna untuk memancing simpati atau kepercayaan Anda. Setelah korban terperangkap, pelaku langsung mencuri data, uang, atau merusak sistem keamanan perangkat. Pelaku melancarkan aksi spoofing dengan tujuan memperoleh informasi sensitif, kemudian melakukan penyalahgunaan dan tindakan yang berujung pada kejahatan, salah satunya pencucian uang.


Apa Saja Jenis-Jenis Spoofing yang Harus Anda Waspadai?

Pelaku spoofing memiliki banyak modus untuk menjalankan aksinya. Akibatnya, muncul berbagai jenis spoofing yang meresahkan pengguna internet. Anda perlu mewaspadai berbagai macam spoofing di bawah ini.

 

1. Spoofing Email

Email spoofing adalah spoofing adalah spoofing yang bertujuan untuk mengelabui korban bahwa korban menerima dari pihak atau orang yang tepercaya.

Pertama, pelaku menggunakan email dan mengaku dari pihak tepercaya atau terkenal untuk mengelabui korban. Email tersebut berisi tautan berbahaya dan file yang mengandung malware. Tak jarang pelaku memanipulasi korban secara psikologis sehingga mereka percaya dan mau memberikan informasi sensitif.
 

Baca Juga: Pengertian Malware serta Jenis dan Cara Mengatasinya Dengan Tepat


2. Spoofing ID Penelepon (Caller ID Spoofing)

Teknik klasik ini masih sering digunakan di era serba internet ini. Pelaku melakukan manipulasi psikologis dan menyamar sebagai pihak bank, customer support, atau pihak terkenal lainnya. Tak jarang mereka menggunakan nomor telepon dengan lokasi geografis tertentu. Contohnya kode +1 dari Amerika Serikat supaya terlihat lebih kredibel di mata target.

 

3. Spoofing Website atau URL Spoofing

Website spoofing mungkin adalah salah satu jenis spoofing yang paling sering ditemui banyak orang. Cara kerja spoofing ini adalah dengan membuat desain website yang serupa atau mirip dengan website tujuan korban.

Korban biasanya masuk ke dalam website palsu ini akibat salah mengetikkan tujuan website mereka, seperti 'facebok' dan bukan 'facebook', atau dari pop up sebuah website illegal.

Anda perlu waspada karena mereka memasang info login seperti email, password, dan kode OTP demi mendapatkan informasi berharga tersebut.

 

4. IP Spoofing

Teknik ini lebih rumit karena pelaku menyamarkan alamat Internet Protocol (IP) komputer mereka sehingga identitasnya tersembunyi. Spoofing ini bertujuan untuk memperoleh akses ke jaringan internet yang melakukan autentikasi berdasarkan alamat IP. Biasanya, pelaku memalsukan alamat IP target sehingga mereka bisa memperoleh data sensitif melalui serangan penolakan layanan yang dilakukan.

 

5. Spoofing ARP

Address Resolution Protocol (ARP) merupakan protokol yang menghubungkan alamat IP ke alamat Media Access Control (MAC) agar datanya terkirim. Teknik spoofing ARP artinya MAC pelaku dihubungkan ke alamat IP yang sah agar mereka bisa mencuri atau memodifikasi data korban.

 

6. Spoofing Server DNS

Domain Name System (DNS) berguna untuk menghubungkan tautan website atau alamat email Anda ke alamat IP yang sesuai. Teknik spoofing DNS dilakukan dengan cara mengalihkan lalu lintas ke alamat IP yang berbeda. Akibatnya, korban malah mengunjungi website berbahaya dan mengandung malware.

 

Baca Juga: Pengertian DNS, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya Pada Website Anda


7. Spoofing GPS

Teknik spoofing ini dilakukan dengan menyebarkan sinyal GPS palsu yang mirip seperti aslinya. Pelaku berpura-pura berada di lokasi tersebut, padahal mereka sedang berada di lokasi yang berbeda. Cara ini bertujuan untuk meretas GPS mobil sehingga Anda berkendara ke arah yang salah.

 

Apa Perbedaan Spoofing dengan Phising?

Dari penjelasan serta jenis-jenis spoofing yang telah dibahas, beberapa dari Anda mungkin ada yang menganggap bahwa serangan spoofing kurang lebih serupa dengan phising.

Walaupun kedua jenis serangan memang memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan informasi sensitif dari korban, spoofing dan phising memiliki perbedaan mendasar terkait metode pelaksanannya.

Dari sisi pengertian, spoofing adalah serangan siber di pelaku menggunakan identitas orang atau sungguhan untuk meyakinkan korban bahwa korban sedang berurusan dengan orang atau otoritas sungguhan, sementara phising adalah kegiatan mencuri informasi sensitif korban.

Lalu, dari metode pelaksanannya, spoofing membutuhkan korban untuk mendownload malware atau virus lainnya agar bisa mendapatkan akses pada informasi sensitif korban. Sementara itu, phising tidak memanfaatkan virus apapun dan lebih pada social engineering.

Lalu, tujuan dari keduanya juga cukup berbeda. Spoofing memiliki tujuan untuk mencuri identitas korban, seperti nomor KTP, nomor telepon, dan lain-lain. Sementara itu phising bertujuan untuk mendapatkan informasi finansial korban, seperti nomor rekening, PIN ATM, kartu kredit, dan lain-lain.

Serangan spoofing memanfaatkan malware atau serangan ddos untuk mendapatkan akses pada informasi sensitif korban, misalnya dengan mengirimkan malware melalui tautan pada email 


Apa Dampak Spoofing bagi Bisnis Anda?

Spoofing adalah serangan siber yang tidak boleh disepelekan karena akan berakibat buruk pada reputasi bisnis Anda. Pelaku melancarkan aksi spoofing untuk mendapatkan informasi penting, khususnya yang terkait keuangan atau perbankan.

Baca Juga: Apa itu Keamanan Digital dan Perannya bagi Bisnis Anda

Contohnya, saldo rekening bank. Setelah berhasil meretas datanya, mereka akan menguras isi rekening tersebut dengan cara melakukan pembelian dalam jumlah besar. Pelaku juga melakukan pencucian uang agar jejaknya tidak terlacak.

Pelaku spoofing tidak hanya menyerang pengguna internet secara pribadi, tetapi organisasi atau perusahaan pula. Mereka bisa menyerang bisnis Anda, kemudian mengambil aset dan informasi finansial perusahaan. Uang yang terdapat di dalamnya pun dikuras sehingga bisnis Anda mengalami kebangkrutan. Masalah ini tidak hanya membahayakan keuangan bisnis, tetapi juga reputasi perusahaan Anda di mata publik.
 

Bagaimana Cara Mencegah Spoofing dengan Efektif?

Setelah Anda mengetahui betapa seriusnya dampak dari spoofing, sekarang saatnya Anda memahami cara mencegahnya. Terapkan langkah pencegahan spoofing yang efektif di bawah ini supaya Anda terhindar dari bahaya spoofing.

 

1. Gunakan SSL

Sertifikat Secure Socket Layer berguna supaya website Anda terlindungi dari kebocoran data dan serangan spoofing. SSL memiliki enkripsi berukuran 256 bit sehingga server website tidak mudah dimasuki oleh hacker. Fitur keamanan ini tidak hanya menjaga data perusahaan, tetapi data pelanggan yang disimpan dalam server pula.
 

Baca Juga: Mengenal Apa Itu SSL, Jenis, Manfaat, dan Peran Pentingnya Bagi Website Anda


2. Lakukan Enkripsi dan Autentikasi

Cara pencegahan ini berguna supaya data di dalam komputer tetap aman dan tidak mudah diakses oleh oknum tak bertanggung jawab. Tidak ada salahnya menggunakan Multi-Factor Authentication (MFA) untuk memberikan proteksi berlapis pada komputer Anda.

 

3. Lindungi Email Anda

Ketika mendapatkan kiriman email, cobalah mengecek alamat pengirim, bagian isi dan link atau file yang terlampir di dalamnya. Segera hapus apabila email tersebut merupakan spoofing.

Baca Juga: Cara Cara Mengamankan Akun Email Dari Hacker Dengan Efektif

Pilihan lainnya, gunakan Cloudmatika Mail Buster karena layanan ini langsung menahan e-mail yang kemungkinan berupa serangan spoofing yang berisi malware, baik secara incoming e-mail maupun outgoing e-mail. Mail Buster juga berguna sebagai spam filter karena langsung menyaring email yang berbahaya atau terindikasi spam sehingga Anda tidak akan menerima e-mail-nya.

 

4. Waspada saat Mengeklik Tautan

Jangan pernah mengeklik tautan yang tidak kredibel dan tidak jelas dalam email. Selain itu, Anda perlu meninggalkan website apabila browser memberikan notifikasi berupa ‘Not Secured’ alias tidak aman. Ketika Anda mengekliknya, pelaku bisa melakukan record data sehingga mereka menyedot data penting yang Anda masukkan dalam tautan tersebut. Namun, Anda masih bisa mengantisipasi masalah ini dengan memasang Cloudmatika Mail Buster.

Tidak ada yang menjamin bahwa bisnis Anda akan aman dari serangan spoofing. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan langkah pencegahan di atas. Gunakan juga layanan Acronis Cyber Attack Protection dari Cloudmatika untuk keamanan yang berlapis sehingga penyerang tidak bisa mengambil data Anda dengan mudah.

Acronis Cyber Attack Protection dapat dikelola secara remote sehingga Anda tidak perlu standby di kantor untuk mengoperasikannya. Ada pula fitur backup and recovery sehingga seluruh data dan aplikasi yang terkena virus bisa langsung dipulihkan. Hubungi Cloudmatika sekarang juga untuk mengetahui fitur lengkapnya dan andalkan kami untuk menjaga keamanan sistem komputer bisnis Anda.

Kesimpulannya, spoofing adalah kejahatan siber yang wajib diwaspadai karena bisa menyerang siapa pun. Modus operandinya sangat beragam, jadi lakukan tindakan pencegahan agar kasus spoofing tidak akan menimpa bisnis Anda.

Cloudmatika cyberprotection
 
Whatsapp Chat Chat Kami Disini