Kenali 7 Jenis-Jenis SSL dan Kegunaan serta Tips Memilihnya

By 22 November, 2022

Anda sedang bingung mencari jenis SSL untuk website? Kenali dahulu jenis-jenis SSL supaya Anda tidak salah memilih. Simak penjelasannya di artikel ini.

Anda sedang bingung mencari jenis SSL untuk website? Kenali dahulu jenis-jenis SSL supaya Anda tidak salah memilih. Simak penjelasannya di artikel ini.
 
Ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan saat memilih penyedia layanan sertifikat SSL. Salah satunya, Anda harus mengetahui tipe SSL yang cocok untuk dipasang di website. Ya, jenis-jenis SSL yang tersedia sangat bervariasi dan semuanya memiliki fungsinya tersendiri. Anda perlu mengenal setiap jenis SSL supaya tidak salah pilih saat memasang sertifikat SSL di website. Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.

Apa Yang Dimaksud Dengan SSL?

SSL atau Secure Socket Layer adalah sebuah komponen pada website yang memastikan bahwa transaksi atau transfer data hanya terjadi pada 2 pihak saja. Pihak di sini bisa oleh server dan klien, misalnya pada transaksi ecommerce, atau server dengan server, misalnya sebuah aplikasi yang mengakses database yang menyimpan data-data pribadi.

SSL bekerja dengan memastikan bahwa data yang ditransfer antara dua pihak tidak dapat dibaca oleh siapapun. SSL melakukannya dengan mengenkripsi data yang ditransfer.

Memiliki sertifikat SSL telah menjadi standar yang harus dipenuhi oleh setiap website, terlepas apapun jenisnya. Setiap browser, seperti Google Chrome, kini telah melabeli website yang tidak memiliki SSL sebagai website yang tidak aman (not secure).

Lalu, Anda mungkin juga pernah mendengar TLS. Apa itu TLS?

Simpelnya, TLS adalah SSL jenis paling mutakhir. Walaupun demikian, orang-orang kebanyakan masih menyebutnya sebagai SSL. Layanan yang menjual SSL/TLS juga lebih sering menyebutnya sebagai SSL.


Apa Saja Jenis-Jenis Sertifikat SSL beserta Kegunaannya?

Setelah Anda memahami pengertian SSL, sekarang saatnya Anda memehami jenis-jenisnya. Jenis jenis SSL dibagi menjadi dua kategori: berdasarkan jumlah domain dan tingkat validasinya. Mari kenali lebih jauh tentang tipe sertifikat SSL di bawah ini.


Berdasarkan Jumlah Domain

Kategori ini membagi jenis SSL berdasarkan jumlah domain dan subdomain yang dapat dilindungi, tetapi tingkat keamanannya tetap sama. Jenis domain dalam kategori ini mencakup single domain, wildcard, multi-domain, dan UCC. Lihat penjelasannya di bawah ini.


1. SSL Single Domain

Sesuai namanya, SSL Single Domain hanya bisa melindungi satu domain yang terdaftar dalam Certificate Signing Request dan seluruh halaman (pages) di dalamnya. Anda tidak bisa memasang SSL ini untuk subdomain yang terhubung dengan website.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Subdomain dan Fungsi serta Jenis-jenisnya

Contohnya: SSL single domain bisa melindungi website: cintaibudayaindonesia.com dan seluruh pages di dalamnya, salah satunya: cintaibudayaindonesia.com/blog. Namun, SSL tidak akan mengamankan salah satu subdomain-nya, yaitu: shop.cintaibudayaindonesia.com. Penggunaan SSL single domain kurang ideal apabila website Anda memiliki subdomain sendiri untuk melakukan transaksi online.


2. SSL Wildcard

SSL Wildcard dapat mengamankan domain utama dan subdomain dalam jumlah apa pun. Cara mengetahuinya, Anda bisa mengecek ikon gembok di address bar, kemudian klik ‘Certificate’. Apabila muncul tanda bintang (*) sebelum domain utama, artinya seluruh subdomain di website tersebut sudah dilindungi oleh SSL.


3. SSL Multi Domain

Sertifikat multi-domain mampu memberikan perlindungan pada banyak domain dan subdomain yang berbeda. Jumlah domainnya berbeda, tetapi biasanya berkisar antara 100-250. Semua nama domain tersebut dicantumkan dalam satu sertifikat yang sama. Website dengan sertifikat SSL ini akan memiliki sejumlah nama di bagian Subject Alternative Name (SAN) yang dapat dilihat pada menu ‘Details’.

 

4. Unified Communications Certificates (UCC) SSL

UCC pada dasarnya merupakan versi lama sertifikat SSL multi-domain. Jenis website atau aplikasi yang menggunakan UCC biasanya menggunakan server Microsoft Exchange atau Live Communication. Segi spesial SSL ini terletak pada fitur dan fungsi yang lebih optimal untuk menjaga keamanan server.

 

Berdasarkan Tingkat Validasi

Kategori ini membagi jenis sertifikat SSL berdasarkan tingkat validasinya. Artinya, otoritas sertifikat atau Certificate Authorization (CA) akan melakukan sistem pengecekan yang berbeda tergantung jenis SSL yang ingin digunakan. Apa saja jenis-jenis SSL dalam kategori ini?
 

Baca Juga: 5 Cara Memasang SSL di cPanel Dengan Mudah Bagi Pemula


1. Domain Validated Certificates (DV) SSL

DV memiliki tingkat validasi paling ringan sehingga cocok untuk blog pribadi atau freelancer yang ingin memajang portofolionya. Anda hanya perlu mengonfirmasi kepemilikan domain kepada CA melalui panggilan telepon atau e-mail. Website dengan SSL DV sudah memiliki ikon gembok dan domain HTTPS di address bar, tetapi tidak menampilkan nama bisnis di bagian ‘Details’ sertifikat.

 

2. Organization Validated Certificates (OV) SSL

SSL OV memiliki tingkat validasi sedang. Sertifikat pada level ini sudah bisa mengenkripsi informasi sensitif, hanya saja tidak setinggi EV. CA akan meminta bukti berupa keabsahan nama, alamat fisik, nomor telepon, dan status hukum bisnis Anda. Website dengan SSL OV akan menampilkan informasi lokasi bisnis pada Details sertifikat. Jenis SSL ini lazim digunakan oleh bisnis kecil atau menengah agar website-nya lebih valid dan dipercaya oleh pengunjung.

 

3. Extended Validation Certificates (EV) SSL

Tingkat validasi SSL OV sangat tinggi karena CA akan memeriksa background bisnis secara mendetail, terutama lokasi fisik, status hukum, dan detail pesanan. Website yang menggunakan SSL EV akan menampilkan informasi berupa nama bisnis dan negara. Perusahaan besar wajib menggunakan website ini supaya kerahasiaan data pelanggan tetap terjaga.

 

Bagaimana Cara Memilih Jenis SSL yang Tepat?

Setelah mengenal jenis-jenis SSL, waktunya Anda memilih jenis dan layanan SSL yang tepat. Ikuti langkah di bawah ini.


1. Pilih Tingkat Validasi

Anda perlu memilih jenis SSL berdasarkan tingkat validasinya terlebih dahulu, barulah menghitung jumlah domainnya. Saat memilih tingkat validasi, Anda perlu menyesuaikan dengan jenis website bisnis yang dijalankan. Jangan sampai Anda memilih SSL DV untuk toko online karena sertifikat pada level tersebut tidak akan melakukan enkripsi sedetail OV atau EV.

 

2. Tetapkan Jumlah Domain

Anda perlu menghitung jumlah domain atau subdomain yang ingin dipasang sertifikat SSL. Ada baiknya Anda tidak memilih SSL single domain apabila website-nya memiliki sejumlah subdomain yang ingin dilindungi. Anda bisa memilih SSL wildcard apabila hanya memiliki satu domain dan banyak subdomain.

 

3. Cari Tahu Kapasitas dan Jumlah Pengunjung

Jumlah pengunjung website pun menjadi indikator pemilihan jenis SSL yang tepat. Anda hanya perlu menggunakan DV apabila pengunjung website hanya berkisar puluhan. Gunakan OV atau EV jika pengunjung telah mencapai ribuan dan website Anda memiliki sistem user login agar informasi e-mail dan password tetap terjaga.

 

4. Perkirakan Lama Waktu Penerbitan

Anda perlu mengetahui lama waktu penerbitan sertifikat masing-masing level SSL. Setiap level memiliki waktu penerbitan yang berbeda karena membutuhkan waktu untuk memvalidasi data yang diberikan. Penerbitan sertifikat DV hanya membutuhkan waktu beberapa menit, OV hanya mencapai tiga hari, dan EV bisa mencapai waktu berminggu-minggu. 


5. Pastikan Ada Garansi

Tidak ada salahnya Anda mencari penerbit sertifikat SSL yang berani memberikan garansi berupa sejumlah uang. Garansi ini berfungsi sebagai jaminan saat terjadi kebocoran data atau informasi di website Anda. Makin besar level validasi SSL yang digunakan, makin tinggi pula garansi yang diberikan oleh perusahaan SSL.

 

6. Sesuaikan Anggaran Anda

Anda bisa saja mendapatkan sertifikat SSL gratis di internet. Namun, tidak ada salahnya berinvestasi untuk masalah sensitif seperti keamanan data dengan menggunakan SSL berbayar.

Carilah informasi mengenai biaya layanan penerbitan SSL dan cocokkan dengan anggaran bisnis Anda. Namun, jangan sampai menurunkan level validitas demi menyesuaikan anggaran apabila tidak diperlukan.


7. Pilih Otoritas Sertifikat (CA)

Setiap CA pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, Anda bisa mencoba layanan dari Sectigo SSL. Sectigo SSL menggunakan enkripsi sebesar 256-bit sehingga ideal untuk bisnis online. Tingkat keamanannya juga berlapis (multi-layer) sehingga website Anda pasti akan sulit diserang oleh hacker.

Tertarik untuk menggunakan Sectigo SSL tetapi bingung dengan cara mendaftarkan sertifikatnya? Cloudmatika akan membantu Anda mendapatkan Sectigo SSL certificate untuk website Anda. 
 
Anda bisa mendapatkan sertifikat SSL berdurasi satu tahun dan dilengkapi fitur yang lengkap. Bagaimana jika terjadi masalah atau kesulitan saat menggunakan sertifikat SSL? Anda bisa menghubungi layanan support Cloudmatika yang selalu aktif dan kami langsung menyelesaikan masalahnya. Langsung hubungi Cloudmatika dan jaga keamanan website perusahaan sekarang juga demi meningkatkan kepercayaan pelanggan Anda.
Whatsapp Chat Chat Kami Disini