10 Jenis-Jenis Malware yang Dapat Mengancam Data Perusahaan Anda

By 24 December, 2022

Ada berbagai jenis malware yang bisa menyerang data perusahaan Anda. Baca artikel ini untuk mengenal jenis-jenis malware supaya Anda bisa mengetahui sumbernya.

Kredibilitas perusahaan Anda terletak pada keamanan data yang tersimpan dalam komputer. Perangkat Anda tidak selamanya aman dan berisiko terserang malware. Tipe malware yang menyerang tidak hanya satu, tetapi cukup banyak dan memiliki langkah serangannya tersendiri. Itulah pentingnya mengenal jenis-jenis malware supaya Anda bisa mengetahui sumbernya.
 

Apa Saja Jenis-Jenis Malware yang Harus Anda Waspadai?

Dunia internet yang kian canggih memunculkan berbagai jenis malware baru. Anda mungkin familier dengan malware seperti virus, trojan horse, worm atau ransomware, tetapi ada pula jenis lainnya yang lebih berbahaya. Intinya, semua malware tersebut dibuat dengan satu tujuan: melemahkan perangkat komputer dan mencuri data penting di dalamnya.

Kenali berbagai jenis malware yang perlu diwaspadai dalam artikel ini.

Baca Juga: Mengenal Jenis Jenis Cyber Crime yang Harus Anda Waspadai
 

1. Virus

Hampir semua jenis file perusahaan rentan terkena virus. Jenis malware ini akan menduplikasi dirinya sendiri tanpa sepengetahuan Anda. Virus memodifikasi program komputer dan memasukkan serangkaian kode. Setelah berhasil, folder atau drive Anda akan terinfeksi oleh virus.

​Baca Juga: 7 Cara Mengembalikan File yang Hilang karena Virus di Laptop dengan Mudah

Pelaku pembuat virus ingin menghasilkan keuntungan sendiri melalui tindakan sabotase yang dilakukannya. Virus disebarkan melalui e-mail, file atau software hasil unduhan, pesan instan, koneksi jaringan, bahkan media yang dipindahkan melalui port USB.

2. Keylogger

Keylogger atau perekam keyboard merupakan tindakan merekam aktivitas pengetikan di keyboard tanpa sepengetahuan Anda. Hasil record yang terekam akan dikirimkan ke pelaku keylogger. 

Biasanya, keylogging digunakan untuk mengetahui data sensitif seperti password, OTP, atau PIN. Jenis malware ini biasanya dipasang oleh Trojan atau bisa pula berupa kabel fisik yang terhubung ke jaringan periferal keyboard.
 

3. Worm

Worm memiliki cara kerja yang sama seperti virus, yakni menduplikasi dirinya sendiri dan menyebar ke seluruh komputer. Bedanya, worm lebih efektif dan bisa berjalan sendiri tanpa bantuan Anda, sementara virus biasanya bekerja apabila mengeklik file yang telah terinfeksi.

Efektivitas worm membuat jenis malware ini digunakan untuk menyerang server website, e-mail, dan database. Worm bisa pula menyebar cepat melalui internet dan jaringan komputer setelah berhasil menginfeksi suatu server.
 

4. Trojan

Trojan Horse merupakan malware yang menyamar menjadi program yang sah atau valid untuk mengelabui Anda. Trojan akan terus bersembunyi di komputer sampai Anda membuka program tersebut.

Program Trojan yang terbuka digunakan oleh pelaku untuk mengintai aktivitas Anda. Mereka akan mencuri data sensitif, bahkan bisa mengakses sistem komputer Anda. Trojan berasal dari aktivitas phising yang dilakukan melalui e-mail atau website yang Anda kunjungi.
 

5. Rootkit

Rootkit merupakan sekumpulan malware yang dibuat oleh pelaku untuk menahan perintah dan kontrol terhadap komputer tanpa diketahui oleh pengguna. Alhasil, komputer Anda akan dikontrol secara penuh oleh pelaku setelah terinfeksi rootkit.

Pelaku akan mengintai penggunaan komputer Anda, mengambil file, bahkan mengubah pengaturan sistem secara jarak jauh. Rata-rata software antivirus sulit menghapus rootkit sehingga Anda harus membangun ulang sistem komputer yang telah disusupi.
 

6. Ransomware

Ransom berarti tebusan. Artinya, malware ini akan menolak akses ke data atau sistem komputer sampai Anda membayar uang tebusan. Selama tebusannya belum dibayarkan, pelaku akan berusaha untuk mencuri data atau menyebarkan virus ke komputer Anda.

​Baca Juga: Beragam Cara Mengatasi Ransomware dengan Cepat dan Tepat

Ada pula istilah cryptoware yang memiliki cara kerja mirip seperti ransomware. Bedanya, Anda harus membayar uang tebusan menggunakan mata uang digital sehingga transaksinya tidak mudah dilacak.
 

7. Adware

Jenis malware ini sebenarnya tidak berbahaya, tetapi sangat mengganggu kenyamanan Anda saat browsing. Adware akan memunculkan pop-up iklan secara terus-menerus di layar ketika Anda mengunjungi sebuah website.

Malahan, adware merupakan taktik pelaku untuk mengelabui pengguna. Adware mendukung program lain sehingga ada file atau software yang terinstal di perangkat tanpa Anda sadari.
 

8. Spyware

Spyware merupakan jenis malware yang bisa memperoleh akses atau informasi rahasia mengenai perusahaan Anda. Malware ini akan berusaha untuk mencuri informasi penggunaan internet, keuangan, atau bahkan karyawan Anda. 

Spyware juga mengintai kebiasaan Anda saat mengakses internet dan riwayat penelusuran. Data yang didapat dari malware kemudian dijual ke perusahaan kompetitor atau oknum yang tidak bertanggung jawab.
 

9. Logic Bombs

Jenis malware ini hanya beroperasi ketika ada yang memicunya, contohnya tanggal atau waktu yang diatur oleh pelaku. Logic bombs biasanya dipasang pada virus dan worm agar mereka bisa menyebar pada waktu atau kondisi tertentu.

Akibat kerusakan logic bombs bisa berupa perubahan byte data dan hard disk drive yang tidak terbaca. Namun, Anda bisa melumpuhkan serangan ini dengan antivirus sehingga tidak aktif lagi sampai waktu berbulan-bulan.
 

10. Botnet

Robot network alias botnet merupakan kumpulan bot yang dikendalikan dari jarak jauh. Botnet akan menyusup ke suatu jaringan keamanan yang terhubung pada sistem komputer Anda. Botnet lebih berbahaya karena bisa menyebar ke peralatan lain yang memerlukan internet (internet of things) seperti printer. 

Botnet juga menyerang website melalui serangan DDoS sehingga website tidak bisa diakses untuk sementara. Masalah ini tentu merugikan bagi Anda yang menggunakan website sebagai toko online.

Baca Juga: Amankan Segera Website Anda dari Serangan DDOS Attack dengan DDOS Protection

 

Apa Perbedaan Virus dan Malware?

Bagi orang awam, keduanya sering dianggap memiliki arti yang sama dan bahkan dalam keseharian keduanya sering digunakan untuk menggambarkan hal yang sama. Keduanya biasa dianggap sebagai perangkat lunak yang menginfeksi komputer untuk tujuan merusak.

Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang fundamental. Malware adalah istilah payung untuk semua jenis perangkat lunak atau operasi komputer yang bertujuan untuk menyerang atau membahayakan komputer. Sementara itu, virus adalah salah satu jenis malware.

Selain perbedaan dalam definisi, keduanya juga memiliki perbedaan lainnya, seperti perbedaan dalam penyebaran dan tujuan.

Malware biasanya menyebar melalui serangan phising, seperti membuat orang mendownload file yang terjangkit atau membuka email yang memiliki malware. Sementara itu, virus biasanya menyebar melalui halaman website atau tempat penyimpanan yang sudah corrupt.

​Baca Juga: Apa Itu Phising serta Ciri-ciri, Jenis, dan Tips Menghindarinya

Dari segi tujuan, malware biasanya memiliki tujuan untuk mengeruk keuntungan. Salah satunya adalah dengan menggunakan serangan malware jenis ransomware. Sementara itu, serangan virus biasanya hanya bertujuan untuk merusak sistem komputer secara keseluruhan tanpa bertujuan untuk mencari keuntungan, walaupun bisa saja serangan virus menjadi bagian dari serangan ransomware.
 

Apa Saja Ciri-Ciri Perangkat Anda telah Diserang Malware?

Tidaklah sulit untuk mendeteksi perangkat yang terserang malware. Cukup lihat lima ciri-ciri sederhana di bawah ini untuk mengetahui bahwa komputer Anda telah diserang malware.
 

1. Selalu Memunculkan Pop-Up Iklan

Ciri ini paling identik dengan adware. Pelaku berusaha akan menampilkan pop-up iklan sebanyak mungkin demi memperoleh penghasilan. Sekilas dijelaskan bahwa adware tidak berbahaya, jadi Anda cukup mengabaikan pop-up iklan ini.
 

2. Kinerja Komputer Lambat

Beberapa jenis malware akan juga mencuri sumber daya (resources) dalam komputer untuk disalahgunakan. Kinerja komputer turut melambat karena ada malware yang membebaninya.
 

3. Komputer Berhenti Mendadak

Malware yang membebani sumber daya komputer secara berlebihan akan membuat perangkat Anda tidak responsif. Perlahan-lahan, komputer akan berhenti tiba-tiba dan melakukan reboot sehingga Anda harus menghidupkannya kembali.
 

4. Ada Email Tidak Dikenal

Email tidak dikenal yang masuk ke kotak masuk Anda bisa pula berasal dari pelaku pengirim malware. Malware dapat menyusup akun media sosial atau akun e-mail sehingga hacker bisa mengetahui detail informasi login Anda. Akhirnya, pelaku akan mengirimkan e-mail tanpa izin sampai berkali-kali.

Baca Juga: Cara Cara Mengamankan Akun Email Dari Hacker Dengan Efektif
 

5. Muncul Notifikasi dari Aplikasi Antivirus

Aplikasi antivirus yang aktif akan selalu mendeteksi malware di komputer Anda. Mereka akan mengirimkan notifikasi mengenai eksistensi virus dan segera menghapus file tersebut. Namun, Anda tidak boleh diam saja dan harus melakukan sejumlah langkah yang disarankan oleh antivirus untuk meningkatkan keamanan data.

Komputer Anda telah menunjukkan lima ciri-ciri terserang malware di atas? Itu tandanya Anda harus segera mengambil langkah untuk menghapus malware yang sedang bersarang di komputer. Gunakan Cloudmatika Cyber Protection yang bisa memberikan perlindungan ekstra terhadap malware di komputer Anda.

Anda akan mendapatkan keuntungan yang tidak bisa dirasakan oleh software antivirus lainnya jika memilih Cloudmatika Cyber Protection. Layanan ini telah terintegrasi dengan cloud backup dan disaster recovery sehingga data perusahaan tetap aman di sistem kami. Hubungi Cloudmatika sekarang juga dan tingkatkan kredibilitas perusahaan Anda dengan menggunakan software antivirus yang mampu menyerang semua jenis-jenis malware.


Cloudmatika Cyberprotection

Whatsapp Chat Chat Kami Disini