Mengenal Apa Itu Enkripsi serta Jenis, Cara Kerja, dan Manfaatnya

By 25 October, 2022

Enkripsi menjadi salah satu kunci utama dalam sistem keamanan data. Memangnya, apa itu enkripsi dan bagaimana cara kerjanya?

Apa itu enkripsi? Mungkin Anda cukup sering mendengar istilah enkripsi, terutama ketika membahas keamanan data. Saat ini, penyimpanan data menjadi incaran para peretas untuk melakukan pencurian.

Oleh karena itu, dibutuhkan sistem keamanan yang bisa melindungi data tersebut, terutama data penting seperti data perusahaan. Nah, enkripsi menjadi salah satu solusi untuk permasalahan tersebut. Bagaimana caranya? Mari simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini!

Apa yang Dimaksud dengan Enkripsi?

Enkripsi adalah sebuah proses teknis yang membuat informasi terkonversi menjadi kode rahasia. Data yang Anda terima, kirim, atau simpan, bisa mengabur. Biasanya, algoritma dipakai untuk mengacak suatu data. Kemudian, pihak penerima akan memulihkan kembali data yang acak tersebut dengan kunci dekripsi.

Pesan yang telah dipulihkan dalam sebuah file, namun tidak terenkripsi, disebut sebagai “plaintext”. Sedangkan, pesan dalam bentuk yang terenkripsi disebut “ciphertext”.

Jika Anda adalah seorang pelaku bisnis, bayangkan berapa banyak informasi penting yang disimpan di dalam file, folder, dan perangkat milik perusahaan. Apabila informasi-informasi penting itu jatuh ke orang yang salah, kejahatan dan penyalahgunaan sangat rentan terjadi. Misalnya, data pribadi karyawan atau informasi strategi perusahaan bisa sangat mudah dicuri.

Baca Juga: Memahami Apa itu Data Security: Pengertian dan Manfaatnya bagi Perusahaan Anda

Ada banyak data penting perusahaan yang harus dibatasi penggunaannya oleh orang-orang berwenang saja. Enkripsi bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk melindungi data rahasia bisnis dari ancaman keamanan siber.


Apa Saja Fungsi Enkripsi?

Anda telah mengetahui apa itu enkripsi. Banyaknya penggunaan enkripsi tidak terlepas dari fungsi enkripsi seperti berikut ini:


1. Fungsi Base64_encode()

Pertama, fungsi enkripsi satu ini akan menciptakan kode hash dari teks yang dimasukkan. Teks tersebut juga bisa dikembalikan lagi ke dalam bentuk semula. Namun, enkripsi ini kurang cocok jika dipakai untuk melakukan enkripsi password karena sangat mudah untuk di-decode.


2. Fungsi Crypt()

Selanjutnya, fungsi ini bisa menciptakan kode hash berdasarkan algoritma DES, Blowfish, dan MD5. Adapun susunan karakter yang dihasilkan dari enkripsi ini akan serupa dengan karakter alamat URL YouTube. 


3. Fungsi Password_hash()

Kemudian, ada fungsi yang nantinya bisa menciptakan satu kode hash baru. Dengan menggunakan cara one-way hashing, artinya hasil dari enkripsi tersebut tidak bisa kembali ke bentuk awalnya lagi.

Baca Juga: Berbagai Macam Keamanan Jaringan dan Fungsinya Yang Harus Anda Pahami

Fungsi satu ini sangat berperan penting dalam melakukan enkripsi password karena sulit untuk didekripsi maupun dilakukan crack. Tujuannya tentu untuk memberi keamanan serta perlindungan terhadap password tersebut.

Fungsi ini juga bisa bekerja secara otomatis, biasanya dimanfaatkan ketika sedang melakukan login. Tujuannya untuk membandingkan atau mencocokkan password yang dimasukkan pengguna dengan password yang sudah tersimpan dalam database.


Apa Saja Jenis-jenis Enkripsi?

Pada praktiknya, apa itu enkripsi terdiri dari berbagai jenis. Cari tahu beberapa di antaranya berikut ini.


1. Enkripsi SHA

Enkripsi SHA atau Secure Hashing Algorithm adalah rangkaian metode kriptografi yang dirancang oleh National Security Agency (NSA). Dia diterbitkan oleh NIST dengan tujuan untuk menjaga keamanan data. Semisal terjadi peretasan data perusahaan, SHA bisa melindungi dengan cara memberikan hash yang tidak bisa dibaca tanpa ada dekripsi atau kunci.


2. Enkripsi MD2

Selanjutnya, ada Message-Digest Algorithm 2 atau disingkat MD2. Enkripsi jenis ini banyak digunakan pada komputer 8-bit, seperti standar internet yang ditetapkan oleh RFC 1319. Enkripsi MD2 sering dipakai untuk infrastruktur kunci publik dan masih banyak digunakan sampai tahun 2004. 


3. Enkripsi MD4

Kemudian, enkripsi hasil pengembangan dari MD2, yaitu MD4. Enkripsi MD4 banyak dipakai untuk menghitung NT-hash ringkasan password pada Microsoft Windows NT, Vista, dan NT. Hash sendiri yaitu algoritma yang mengubah data informasi berbentuk huruf dan angka menjadi karakter yang terenkripsi dengan ukuran yang sama. Biasanya, hash ini dipakai untuk password hashing. Algoritma hash seringnya dipakai untuk metode MD5 dan SHA1.


4. Enkripsi MD5

Enkripsi MD5 diciptakan sebagai bentuk pembaruan dari MD4. Biasanya, MD5 dipakai dengan hash value sebanyak 128-bit. MD5 ini sering dipakai untuk aplikasi keamanan dan pengujian integritas sebuah berkas file.


5. Enkripsi Base64

Base64 adalah metode enkripsi yang berfungsi untuk menerjemahkan data biner berbentuk ASCII atau American Standard Code for Information. Dia dicetak dengan format memakai karakter, sehingga memungkinkan binary data yang akan dikirim dalam bentuk email. Kemudian, nantinya akan disimpan di database atau file. Enkripsi Base64 ini dipakai untuk menyembunyikan data penting, password, dan lainnya agar bisa disamarkan keasliannya.


6. Enkripsi RC4

Selanjutnya, ada RC4 yang merupakan penyandian stream cipher, yaitu proses enkripsi dan dekripsi yang dilakukan dengan cara bit per bit. Pembuatan RC4 bertujuan untuk mengamankan RSA, diciptakan oleh Ron Rivest pada tahun 1987.


Bagaimana Cara Kerja Sistem Enkripsi?

Enkripsi bertujuan untuk mencegah akses data. Anda bisa menciptakan pesan yang simpel menjadi rumit dan tidak bisa dimengerti secara sekilas dengan enkripsi. Pesan terenkripsi akan dikirimkan melalui internet. Setelah sampai pada tujuannya, penerima pesan mempunyai beberapa cara untuk mengubah format acak tersebut menjadi seperti format asalnya.

Secara garis besar, ada dua enkripsi yang bisa Anda temukan. Namun, bagaimana cara kerja sistem enkripsi? Simak penjelasannya di bawah ini:


1. Algoritma Kunci Simetris

Ini dia kunci enkripsi yang identik dipakai untuk proses enkripsi dan dekripsi. Pada beberapa kalangan, kunci yang dipakai ini disebut sebagai kunci rahasia bersama karena pengirim harus membagikan kunci kepada siapa saja yang berwenang mendeskripsikan pesan. Contoh algoritma kunci simetris adalah Triple DES, Blowfish, dan AES.


2. Algoritma Kunci Asimetris

Kunci asimetris disebut juga enkripsi kunci publik. Banyak kunci dipakai untuk proses enkripsi dan dekripsi. Satu kunci dibagikan kepada publik sehingga dapat dipakai oleh siapa saja. Sementara, satu lagi adalah kunci untuk pribadi. Hal ini bisa membuat sistem kunci asimetris lebih aman daripada yang simetris karena para peretas tidak bisa menyalin kunci saat dikirimkan. Contohnya adalah DES dan RSA.

Jadi, apa itu enkripsi? Enkripsi adalah cara yang penting untuk mengamankan data Anda dari kejahatan para peretas. Karenanya, pastikan sistem keamanan data Anda telah dilengkapi dengan metode enkripsi. Jika belum, Anda bisa langsung menghubungi Cloudmatika untuk mengadopsi sistem keamanan yang lebih ketat menggunakan enkripsi.
Whatsapp Chat Chat Kami Disini